Ya, kembali lagi dengan saya sang dakter ala kadarnya di dunia maya. Dalam artikel ini, objek bahasan saya adalah Minuman Kopi. Kopi adalah minuman yang hampir ada di seluruh dunia. Sebuah minuman yang paling banyak penggemarnya selain teh dan susu. Di samping hal itu, tidak sedikit orang yang belum bisa menikmati kopi dengan benar. Salah satunya adalah diri saya sendiri. haha. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, saya mendapatkan banyak pencerahan mengenai bagaimana menikmati kopi dengan benar, dan akan saya share disini. Ohya, kopi yang saya bahas disini adalah kopi lokal murni Indonesia ya, bukan kopi bule maupun hasil kawin silang (emang ada ya?)
Kopi Apa yang Paling Nikmat?
Saya awali dengan rasa, menurut saya, kopi yang paling nikmat adalah kopi yang prosesnya dilakukan dengan hati. Bukan berarti cuma dibathin doang terus jadi ya, ajaib itu namanya. Maksudnya adalah proses mulai dari pengumpulan biji kopi, hingga proses perubahan jadi bubuk, dilakukan secara manual, tradisional, oleh para desainer bubuk kopi. Namun sekarang sepertinya sudah mulai pakai mesin semua ya.
Menurut ilmu kebathinan saya, kopi yang di panggang, lalu ditumbuk manual dengan segenap jiwa raga dan kekuatan para desainer bubuk kopi, memiliki siratan aura yang berbeda dengan kopi biasa yang prosesnya semua menggunakan mesin, aura itu menimbulkan sebuah efek yang menggelora dari kopi tersebut. Hingga akhirnya sang penikmat bisa benar-benar melek dan terasa bugar, selain itu kopinya tidak akan menimbulkan efek yang buruk. Beruntunglah bagi yang masih ada desainer bubuk kopi manual di daerahnya.
Cara Menyeduh Kopi dan Takarannya
Nah ini, saya dulu ngawur banget gan kalo bikin kopi, hingga akhirnya ngefek ke perut jadi kembung. Hingga pada suatu waktu saya mendapat ilmu dari para kakak-kakak dan sanak saudara, bahwasannya menyeduh air dan takaran kopi itu tidak boleh asal. Begini, untuk menyeduh air, pastikan benar-benar mendidih (gelembungnya gonjang-ganjing tidak karuan), lalu untuk takaran antara kopi dan gula menggunakan takaran 1 : 2, maksudnya adalah 1 sendok teh kopi, 2 sendok teh gula. Bagi yang takut diabet pastikan gunakan tropicana yak. Dan setelah menuangkan air panas ke kopi gula tadi, lalu di aduk, jangan sekali-kali mencampurkannya dengan air biasa atau air dingin, itu akan membuat kita menjadi kembung.
Cara Menikmati Kopi dengan Benar
Ini penting sekali untuk diingat, ngopi bukan untuk menghilangkan dahaga !!! ngopi bukan untuk menghilangkan haus. Sebaiknya perbaiki tujuan ngopi dulu deh sebelum membuat kopi, jangan karena haus terus bikin kopi. Gini guys, ngopi itu cocok untuk mencari inspirasi, menikmati waktu (qtime), begadang, dan menambah semangat (itupun minumnya harus dinikmati). Jika kamu haus, jangan ngopi ! minum air biasa saja.
Kenapa? takutnya kamu akan meminum habis kopi dalam waktu sekejap (satu teguk), dan itu bahaya, karena panas gan. Kopi harus dinikmati pelan-pelan, dituang dulu di satu lepek atau apa itu bahasa Indonesianya alasnya gelas, wkwk, setelah sudah cukup hangat kita minum deh satu lepek satu lepek, namun jangka waktu minimalnya sekitar 5-10 menit ya antar periode sruputan. Ohya jangan pernah meniup kopi yang panas agar cepat dingin, biar ga menimbulkan penyakit, yang kalian tiupkan itu karbon. hehe.
Mengapa harus 5-10 menit per periode sruputan (satu lepek)? karena yang sudah saya alami, saya pernah meminum kopi langsung habis satu kali teguk, dan efeknya?? jantung dag dig dug kencang, lambung perih (makan dikit sebelumnya), akhirnya timbul efek depresi. Jantung berdetak kencang artinya mempercepat aliran atau tekanan darah, memang bagus, namun jika hal tersebut terjadi secara tiba-tiba (efek kejut) maka hasilnya tidak akan baik, selain itu bagi penyandang tekanan darah tinggi pasti hal ini akan membahayakan.
Jadi intinya, nikmati kopi itu pelan-pelan, dan jangan pernah meniup minuman. Memang sepertinya artikel ini sangat tidak berguna, namun, ini akan berguna bagi para orang yang suka membaca, karena menambah bahan bacaannya. Artikel ini saya tulis karena kebetulan saya sedang ngopi dan gabut seorang diri. Okelah, terimakasih telah berkunjung.
