Suatu hal yang wajib dilakukan di era majunya teknologi informasi ini ialah mempublikasikan foto di sosial media, khususnya dalam artikel ini adalah foto diri baik selfie, groovie maupun kreasi lainnya. Dengan adanya foto bisa memunculkan berbagai manfaat, terutama bagi yang punya paras tampan atau cantik pasti akan mudah mendapatkan attention dan akhirnya mendatangkan keuntungan.
Platform sosial media khusus fotografi yang populer saat ini adalah Instagram, di dalamnya terdapat jutaan akun beserta foto-fotonya dengan fungsi dan tujuan masing-masing. @loviana misalnya, dengan parasnya yang cantik dan sikapnya yang centil membuat akunnya mendapatkan banyak perhatian dari netizen di seluruh penjuru dunia. Dari hal tersebut lovi menjadi terkenal dan bisa memanfaatkan hal tersebut untuk mendapat keuntungan, dengan endorse produk misalnya. Kini @loviana sudah bertambah dewasa, dia mulai berubah, dia selalu memakai hijab dan pakaian yang tertutup, dan hal itu tetap menambah kepopulerannya.
Kembali ke topik utama, bahwasannya foto itu memang penting dan memiliki banyak keuntungan, namun tidak semua orang merasa terbuka dengan hal fotografi. Masih banyak sekali jutaan warganet yang jarang bahkan tidak pernah sama sekali mengupload foto diri. Namun anda tidak boleh menjudge sesukanya, mungkin saja ada alasan kuat dibalik kebiasaannya untuk tidak upload foto di media sosial, misalnya karena :
#1. Masalah Penampilan
Ini adalah masalah serius, dan tidak boleh seenaknya kita judge seseorang yang jarang upload foto di sosial media akibat hal ini, karena termasuk body shaming dan bisa dipidanakan sesuai UU ITE Pasal 45 ayat 1 dan Pasal 27 ayat 3 yang ancaman hukumannya bisa hingga 6 tahun penjara. Masalah penampilan bisa dikarenakan oleh berbagai faktor, misal sudah bawaan fisik sejak lahir dan masalah problem lain yang mengganggu penampilan. Bagi kalian yang beruntung, bersyukurlah, dan bagi kalian yang berada di posisi ini, teruslah semangat mencari rezeqi, karena sebenarnya penampilan bisa dimanipulasi, apalagi kalo you have much money.
#2. Masalah Financial
Untuk masalah yang ke-2 ini cukup menarik. Sesuai kata Om Hotman Paris, bergayalah sesuai isi kantongmu. Bagi yang kurang beruntung dalam hal finansial pasti ada yang merasa kurang pantas untuk bergaya, sehingga mereka menahan diri, dan lebih baik fokus memajukan diri. Menurut saya itu lebih baik daripada banyak gaya namun tidak sesuai isi kantongnya, yang terkesan memaksakan keadaan. Apalagi dalam hal ini orang tua lah yang jadi korban pemerasan anak yang tidak tahu diri.
#3. Tidak ingin Menyombongkan Diri atau Riya'
Nah bagi yang pernah merasakan kondisi "di bawah", pasti ada kalanya dia menahan diri untuk tidak banyak bergaya saat sudah berada "di atas", karena ingat dulunya dia bukan apa-apa dan tidak ingin menyombongkan kekayaannya karena dia sadar itu hanya titipan. Dia tidak ingin merasakan hal yang lebih berat, misal sudah nggaya ketinggian eh ternyata hartanya diambil lagi oleh yang maha kuasa, tentu penderitaannya akan melebihi ketika dia sedang berada "di bawah" dulunya. Jadi dia akan upload foto seperlunya atau bahkan yang penting saja.
#4. Tidak Bakat Fotografi dan Tidak Percaya Diri
Nah alasan ini menurut saya sedikit konyol, karena foto tidak harus berbakat, kita bisa meminta orang lain untuk memfoto diri kita (inilah gunanya fotografer), atau bahkan melihat tutorial di youtube untuk sekedar foto selfie. Akibat dari merasa foto-fotonya tidak bagus dilihat akhirnya dia merasa tidak percaya diri untuk foto-foto lagi, dan akhirnya hanya upload foto ketika hasil jepretnya bagus, bahkan itu hanya kebetulan yang terjadi sangat jarang sekali. Seharusnya orang itu tidak berhenti, namun harus terus mencoba, mencari berbagai solusi jika memang ingin fokus di dunia fotografi.
#5. Menghindari Kemungkinan Buruk
Kemungkinan buruk apa? ada dua kemungkinan buruk yang umum dihindari, yang pertama adalah bagi kaum hawa, dia akan menghindari foto-fotonya disalahgunakan para pria hidung belang untuk dijadikan bahan Mwastwurbwasi (ini nyata adanya loh ya) atau bahan berkhayal, tentu ini akan menambah dosa dirinya. Lalu yang kedua adalah bagi semua insan, yang populer di tanah jawa yakni penyalahgunaan foto untuk hal kemusyrikan, misal teluk, jaran goyang dan semar mesem. Tentu ini adalah hal yang wajar jika dijadikan alasan jarang upload foto di medsos, karena mungkin dirinya sedang berada dalam kondisi 'berperang', perang dingin dalam hal mistis seperti ini.
#6. Kelima Alasan di atas Akhirnya Terbiasa
Jika seseorang mengalami salah satu atau beberapa dari masalah di atas dalam jangka waktu yang cukup lama, tentu akan menjadi kebiasaaan dan timbul sugesti untuk enggan berfoto. Bahkan efek sugesti tersebut akan terbawa kemana-mana hingga ketika dipaksa difoto pun dia akan nampak tidak bergairah dan kurang sedap untuk dipandang. Jadi perlu diwaspadai, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, saya yakin keadaan apapun ada masanya sendiri, dan semuanya akan baik-baik saja pada waktunya, jadi jangan tanamkan sugesti buruk pada otak kita ya. Jika sudah nempel di alam bawah sadar maka akan akan perlu usaha yang cukup keras untuk mengubahnya lagi. Be positive.
#7. Ingin Berbeda dari yang lain (Anti Mainstream)
Nah, alasan terakhir ini cukup aneh, ya memang human is random, kita tidak pernah tau maksud dan keinginan seseorang secara rinci, hanya Tuhan yang paling mengerti isi hati semua makhluk di dunia ini. Pasti ada saja manusia jenis ini, coba-coba hal baru, penuh filosofi, dan akhirnya membuat dirinya selalu berbeda dengan yang lain entah dari aspek pendapat (tersirat) hingga aspek fisik yang nampak. Termasuk dalam hal fotografi, tentu ada saja yang sebenarnya dia bisa menjadi selebgram namun malah dia menutup diri, mencoba berbeda, dan ingin suatu hal terjadi sesuai keinginannya, entah apa.
Jadi, apakah kamu termasuk orang yang jarang upload foto di socmed, sosmed, medsos, atau media sosial? jika iya, mana alasan yang pas buatmu? atau mungkin ada alasan lain? jika bukan, jangan asal nuduh alasan seseorang yang sedang dalam kondisi ini ya, kamu tidak tahu apa-apa, apalagi ngejudge seenaknya, kamu tidak akan pernah tahu kapan semua milikmu akan diambil kembali oleh-Nya.
Terimakasih telah membaca :)