Apa cuma saya disini yang kudet tentang hal ini? bahwa ternyata konten HMS (Horor, Mistik, dan Supranatural) dibatasi cukup ketat di pertelevisian indonesia? Ya jujur saja, saya sudah jarang banget menonton televisi, tidak serutin seperti biasanya dulu sebelum masuk kuliah dan dunia kerja.
Jikalau harus nonton TV mungkin acara-acara yang bersifat "news" saja misal pemilu, info bencana dan sebagainya. Sudah jarang sekali saya menyaksikan konten hiburan. Hingga pada akhirnya saya bertemu dengan postingan yang cukup menarik untuk dibahas.
Postingan itu adalah dari Fanspage Komisi Penyiaran Indonesia Pusat yang mengabarkan bahwa acara Keramat di INews TV mendapatkan sanksi berupa teguran tertulis karena menayangkan adegan seorang pria yang kerasukan sosok pocong dan pastur kepala buntung. Selain itu, KPI juga mendapati adanya tayangan komunikasi antara pembawa acara dengan sosok yang dimaksud.
Membaca postingan tersebut saya nyengir dengan sedikit menggumam.. "Ini apa-apaan ?? sejak kapan jadi kayak gini? kesurupan dibanned? woe serius?? aowkowkwkwa" . Karena tidak percaya, ya saya browsing dong tentang hal tersebut beserta pasal-pasal dan latar belakangnya.
Eh ternyata beneran gusti.. Tayangan Horor, Mistik, dan Supranatural dibatasi segitu ketatnya bahkan dilarang untuk ditayangkan kepada anak-anak. Batasan-batasan tersebut dikeluarkan atas beberapa alasan yang pasti pada intinya adalah hasil "rembugan" atau musyawarah.
Namun ada yang mengganggu pikiran saya mengenai salah satu alasan tersebut, yakni "adanya masukan dari berbagai kalangan masyarakat mengenai program HMS". Pertanyaannya, masyarakat yang mana????? apakah keputusan diambil dari pendapat segelintir kelompok saja dari ratusan juta penduduk Indonesia?
Lalu alasan selanjutnya adalah tentang perlindungan anak dan budaya atau agama tertentu. Saya jadi ingat dulu di masa kecil nonton horor emang asli gaberani, karena itu kalo ada acara yg ada bau mistis di TV pasti saya ganti channel, beres.
Namun, seorang anak pasti memiliki rasa penasaran yang tinggi, lama kelamaan saya penasaran dan ingin nonton acara horor tersebut. Saat itu acara atau film mistis yang saya lihat kalau tidak salah itu ya Mumun, Si Manis Jembatan Ancol, Pemburu Hantu, Suzanna, dan beberapa acara lain.
Awalnya memang ngeri ya, efek kejutnya yg bikin kaget, namun lama-kelaman jadi biasa. Hingga perlahan saya sering nonton film horor seiring berjalannya usia tanpa ada rasa takut dan jadi B aja. Malah ketika awal-awal puber yang saya cari dari film horor adalah konten hohohihe nya XD
Setelah saya membaca berita yang di awal artikel ini saya sebutkan, saya juga menemukan bahan bacaan berupa jurnal yang isinya berkaitan dengan hal ini, yakni Jurnal oleh L.M. Iman Tauhid, dengan judul Tinjauan Hukum Terhadap Tayangan Mistik di Televisi (Studi Perbandingan UU Penyiaran dan Hukum Islam).
Wah kalo dibaca sampe tertidur saya, panjang hehe. Acara Dua Dunia dan Mister Tukul Jalan-Jalan juga dibahas di junal tersebut, hingga akhirnya ada yang perlu saya kutip dari jurnal tersebut yakni :
"Tanpa disadari, dari tayangan-tayangan tersebut masyarakat akan lebih senang bertemu setan dan jin daripada berkomunikasi dengan Tuhan. Masyarakat yang haus akan informasi gaib akan suka berhalusinasi sendiri. Iman menjadi tidak `kuat. Keyakinan terhadap agama menjadi lemah. Imajinasi berkembang di luar nalar."
"Memang disadari bahwa tayangan mistik tersebut juga memiliki beberapa manfaat yakni ia dapat memberikan gambaran kepada orang-orang yang belum atau tidak mengenal akan dunia gaib, akan tetapi dengan terus mempertontonkan dan terus mengumbar bahkan dijadikan sebagai salah satu acara rutin merupakan sebuah kesalahan, tayangan tersebut lebih banyak mempertontonkan ketakutan yang pada akhirnya akan berakibat fatal kepada para pemirsanya, kita akan mudah takut, selalu dibayang-bayangi dengan hantu, disetiap gerak-gerik kita akan terus memikirkan setan dan hantu, sehinga tayangan yang pada awalnya bertujuan memberikan informasi justru jika terus di eksplor lebih jauh maka akan menimbulkan dampak buruk kepada penontonnya. Bukan lagi rasa percaya yang ada, namun telah di barengi dengan ketakutan yang berlebihan."
Sebenarnya ini adalah masalah yang benar-benar kompleks dan tidak bisa dipukul rata. Ada dua kalimat yang saya tandai dengan cetak tebal pada kutipan di atas. Yang pertama adalah "Iman menjadi tidak kuat". Jujur saja ya, saya menonton acara Dua Dunia malah makin pengen mengenal Tuhan saya, bukan melalui jin, namun ajaran-ajarannya di Al-Qur'an yang juga membahas tentang jin.
Hal itu dikarenakan ada beberapa adegan kerasukan yang kebetulan Jin Muslim yang sanggup menjawab salam, adzan, bahkan membaca Al-Qur'an. Selain itu, beberapa ceramah dari kalangan Jin Muslim ini juga ada yang maknanya dalem banget, bikin mata saya berkaca-kaca, sadar akan kualitas diri saya :")
Kalau mengenai Jin Nakal yang membuat kerusuhan pada saat acara sedang berjalan, malah saya anggap itu hiburan, seru yakann.. Toh lagipula mereka juga kepanasan kalo dibacain ayat-ayat suci Al-Qur'an, bukannya takut malah semacam "wow" gitu yang ada di benak saya menyaksikan ustadz Hakim atau Host lain yang selalu bisa mengendalikan keadaan.
Hal tersebut berhubungan dengan kalimat cetak tebal kedua, yakni "ketakutan yang berlebihan". Begini, manusia dengan masing-masing kadar mentalnya. Pasti ada yang berani, dan ada yang berlebihan takutnya. Sebenarnya solusinya simple kan, kalo takut ya ndak usah nonton.
Kalaupun seseorang memang benar-benar sepenakut itu, pasti akan enggan atau bahkan tidak mau menonton acara mistis di TV dan tinggal pindah channel lain saja kan? gitu doanggg..
Nah, jika memang demi agar iman seseorang tetap kuat atau tidak luntur, ya manja amat dongggg.. masa ya demi kuatnya iman maka hal-hal yang bersifat menggoda perlu dihilangkan? sama halnya dengan Babi, apa agar kita tidak mengkonsumsinya dan demi iman tetap terjaga kita harus memusnahkan babi dan membencinya?
Kalau sudah begini kan jadinya kurang hiburan nih kita-kita yang suka nyaksiin acara seperti Dua Dunia dan sejenisnya. Ndak adil ya kan.. walaupun nontonnya kadang di youtube karena males nonton tv atau kelewatan jamnya hehe.
Note : acara yang saya maksud adalah sekelas dua dunia dan sejenisnya yg ada unsur sejarah, pengetahuan dan faedah lainnya, bukan yang alay, aib dan acara ghibah mirip roey kimochi.
Namun kita hidup di negara hukum, jadi kita harus patuh dengan hukum yang berlaku. Kita juga hidup di negara demokrasi, kita bebas berpendapat akan tetapi perlu musyawarah untuk menentukan keputusan akhir. Siapapun yang kalah suara harus mau mengerti dan menghargai keputusan yang telah tercipta.
hm.. pantesan ya ko gak ada acara baru yang menyerupai Dua Dunia, Jejak Paranormal, dan sebagainya di TV yang sampe viral gitu. Hingga kini nampaknya orang-orang pada bikin acara mistis sendiri di Youtube dan BANYAK BANGET.
Nah lohh... apalagi di Youtube banyak anak-anak yang nonton. Bahkan video di Youtube ekstrimnya bisa melebihi yg di TV. Apa ya bentar lagi Youtube bakal ada batasan-batasannya juga? uhuk saya menyaksikan saja wakakaka
Bayangkan.. ketika semua hal dibatasi perlahan-lahan dan makin spesifik, maka ada kemungkinan entah berapa tahun kedepan, negara ini akan..... (isi sendiri)
Bukan apa-apa, sekedar unek-unek saja artikel ini saya tulis, ohya thumbnailnya, hehe, yamaap.
Sumber berita :