Sudah berapa kata POV yang muncul di beranda media sosial Anda hari ini? jarang mungkin ya, namun... ada beberapa yang janggal ketika POV muncul di beranda saya. Yakni terkait misused nya atau salah pengartiannya.
Buset, dah kayak bung Eno saja saya ngurusin ke misused orang-orang. Tapi ini beda ya, saya berniat untuk berbagi temuan-temuan dan membuka peluang diskusi di kolom komentar blog ini, bukan sekedar menyampaikan kesalahan saja.
Karena posisi kita adalah sama, sebagai manusia yang harus terus menerus mencari ilmu, karena ilmu dan pengetahuan itu tidak akan ada habisnya. Bahkan dalam hal sekecil apapun termasuk terkait pengertian POV ini.
POV (Point Of View) secara umum menurut bahasa artinya adalah Sudut Pandang. Sudut pandang mengenai apa? nah ini lah yang menjadi relevansi antara isi dan judul pada artikel ini.
Arti POV di Berbagai Media :
#1. POV pada Karya Tulis
POV atau sudut pandang pada karya tulis sepertinya sudah jelas kali ya. Yakni mengenai sudut pandang orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga. Sudut pandang orang pertama artinya penulis membuat seolah-olah pembaca mengalami semua hal dalam cerita sebagai pelaku utama.
Sudut pandang orang kedua membuat pembaca seakan ikut dalam cerita namun bukan sebagai tokoh utama, sampingan saja. Dan sudut pandang orang ketiga adalah sudut pandang yang membuat seolah pembaca ini menyaksikan segala yang dialami tokoh utama dalam, baik sebagai pengamat maupun yang serba tahu, namun tidak ikut-ikut terlibat dalam cerita. Ya, sebagai penikmat saja.
Nah, ini lah yang menjadi dasar dari arti dan penggunaan POV di media-media berikutnya.
#2. POV pada Game
Sudut pandang atau POV pada Game ada dua yang populer, yakni sudut pandang sebagai orang pertama dan orang ketiga. Sudut pandang orang pertama bisa ditemukan pada game-game FPS (First Person Shooter) yang biasanya hanya nampak tangan saja ketika memainkannya, jadi seolah kita lah yang sedang berada dalam keadaan tersebut.
Game dengan POV orang pertama juga bisa ditemukan pada game yang bergenre VR (Virtual Reality). Namun game VR bisa juga menggunakan POV orang kedua, jadi kita bukan sebagai tokoh utama namun tetap mengamati cerita dan sesekali mengambil peran walau sekecil apapun.
Untuk game dengan POV orang ketiga bisa ditemukan pada game-game TPS (Third Person Shooter) dan RPG (Role Playing Game). Contoh game dengan genre TPS adalah GTA (Grand Theft Auto), PUBG (walau PUBG bisa mode FPS juga), dan banyak yang lainnya. Untuk yang RPG ya contohnya game Genshin Impact yang sedang naik daun sekarang (akhir 2020).
#3. POV pada Film
Pada dunia perfilman sih jelas yang paling populer adalah POV atau sudut pandang orang ketiga, entah itu serba tahu maupun hanya pengamat. Namun tak jarang juga film-film yang menggunakan sudut pandang orang kedua, ikut dalam cerita, namun bukan tokoh utama.
Contohnya adalah film horor lokal yang berjudul "keramat", sepanjang film paling banyak kita menyaksikan jalannya cerita sebagai kameramen atau petugas dokumentasi, dan bukan sebagai tokoh utama. Dan si kameramen ini juga ikut berinteraksi.
Untuk sudut pandang orang pertama? banyak juga, dengan genre film Mokumenter maupun Found Footage (biasanya horor) yang menyajikan pengalaman menegangkan ketika menontonnya.
#4. POV pada Sosial Media
Ini mungkin ya yang dicari-cari oleh netizen hingga nyasar ke blog ini? ya memang penulisan artikel ini juga dikarenakan karena mewabahnya kata POV di beranda sosial media.
POV (Point of View) pada sosial media terbagi menjadi 2 hal, yakni POV dalam konten Videografi dan konten Fotografi.
Awal Trend Video POV
Mewabahnya konten POV berupa video diawali dari TikTok. Meski sebelumnya sudah banyak video-video yang berkategorikan POV di media selain TikTok, namun yang kita bahas disini adalah tingkat keviralannya.
Ya, video-video POV banyak ditemukan di TikTok, baik lokal maupun internasional. Hal ini terkait kreatifitas dan apa yg bisa disuguhkan untuk para viewers.
Pada dasarnya, konten video POV dibuat dengan tujuan agar para viewers memiliki pengalaman tersendiri dalam menontonnya, tidak sekedar tahu atau menikmati tontonan secara monoton. Dan sudut pandang atau POV yang digunakan paling banyak adalah sudut pandang orang kedua dan orang pertama.
POV dengan viewers sebagai orang kedua ini banyak ditemukan di TikTok. Sang content creator disini dalam videonya membuat suasana seakan mengajak viewers untuk berinteraksi, dan tidak terbatas topiknya apa. Bisa saja POV tentang misal ga sengaja ketemuan, atau mungkin POV jika jalan-jalan bareng si pembuat video, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, POV dengan viewers sebagai orang pertama, membuat viewers seakan menjadi tokoh atau pelaku utama dalam suatu hal, misal POV ketika kita pesan di Starbucks, ketika Parkour, ketika kenalan dengan cewe random, dan lain-lain yang topiknya tidak dibatasi.
Tentu bentuk videonya cukup unik, karena yang nampak pada viewers nanti adalah berupa tangan saja atau sekedar penampakan suatu hal yang seakan-akan kita menyaksikan dan mengalaminya. Misal seakan-akan lari dikejar sesuatu, seakan naik wahana sambil memegang segala alat yang ada, dan yang lainnya. Seakan kita sedang melakukan silent vlogging. Juga hampir sama dengan game bergenre FPS dan VR.
Ada juga POV sebagai orang ketiga yang banyak sekali juga sebenarnya video nya, namun secara personal sebagai penulis menganggap ini seperti karya video/film seperti pada umumnya (Short Movie) yang topiknya adalah kisah nyata, dan kurang ngena sebagai konten POV.
Penyerapan POV ke Fotografi
Ini nih yang kadang jadi persoalan. Siapa pelakunya? siapa lagi kalo bukan pengguna Twitter, Instagram dan Facebook. Tidak salah satunya, namun semuanya, ada saja yang masih salah kaprah mengartikan POV ke dalam bentuk fotografi sebagai ajang update status.
Guys, intinya POV harus memberikan nuansa kepada viewers agar seakan mengalami sesuatu. Salahnya adalah ada beberapa netizen yang mengartikannya sebagai konteks meme "Momen Ketika (MK)" yang bertujuan untuk memberi tahu sesuatu secara umum, tanpa ada pengalaman apa-apa bagi penikmatnya.
Baik di Twitter maupun di Facebook masih ditemukan bibit salah pemahaman. Jadi sampai sini apa bisa disepakati bahwa POV (Point of View) itu bukan MK (Momen Ketika) ? ya memang bukan kali. Nah, semoga kedepannya para netizen bisa lebih dalam lagi mengamati beragam fenomena, tidak grusa-grusu bikin konten.
Contoh POV 2 Dimensi :
Contoh Video POV orang kedua :
Nah, dari sekian panjang artikel tentang POV, saya tidak menjelaskan beberapa media yang terdapat genre POV dengan kemantapan tingkat tinggi, karena bisa membahayakan umat dan menjadi tersesat. ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Mungkin itu saja pembahasan POV (Point Of View) yang sedang hangat dibicarakan ini, jika ada yang memiliki pendapat lain silahkan berkomentar dan kita bahas bersama-sama. Terimakasih telah membaca.
Ngan gw suka Ama blog lu
BalasHapushehe gw juga suka sama readers yg rajin berkunjung ke blog ini gan 😁
HapusNuhun...
BalasHapus