Yosha !! setelah beberapa waktu saya mengasingkan diri dari beberapa urusan dunia yang salah satunya adalah urusan ngeblog, akhirnya muncul kembali gairah untuk menulis walaupun dengan topik yang sangat random.
Topik random kali ini bukanlah hal yang asal-asalan ya, namun berdasarkan kisah nyata yang saya alami beberapa waktu yang lalu. Tepatnya adalah beberapa jam sebelum artikel ini mulai diketik. Sungguh, inspirasi bisa datang dari mana saja.
#Apa yang terjadi beberapa jam yang lalu?
Ya, motor saya tidak mogok. Buset judul sesat. Eh, benar tidak mogok loh gan, bukan mogok yang seperti pada umumnya maksudnya (terkait mesin dalam). Namun yang terjadi adalah motor saya mogok jalan karena rantai nya lepas dari girnya.
Karena menurut KBBI arti mogok adalah tidak jalan sebagaimana mestinya ya berarti rantai lepas juga termasuk mogok dong ya. Oke next. Hal tersebut terjadi pada waktu saya melakukan perjalanan pulang kampung dari Surabaya ke Jombang.
Saya melakukan perjalanan di malam hari ketika semua urusan di Surabaya sudah selesai, yakni pukul 22:00 (16/10/2020). Meskipun ada hadist yang menjelaskan tentang bahayanya melakukan perjalanan pada malam hari apalagi sendirian, namun urusan dunia tetap berkata lain, saya harus mengantarkan beberapa barang yang diperlukan pada keesokan harinya di Jombang.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seandainya manusia mengetahui apa yang terdapat dalam bepergian sendirian seperti apa yang aku ketahui, tentu seorang penunggang kendaraan tidak akan bepergian di malam hari sendirian”. (HR.Al-Bukhari (no.2776), Ahmad (no.4734), at-Tirmidzi (no.1673), Ibnu Majah (no.3768), dan ad-Darimi (no.2679)).
#Kronologi kejadian rantai lepas
Saya melakukan perjalanan dengan mengendarai motor bebek namun bukan bebek biasa, bebek albino kali ya. Intinya motor yang saya gunakan adalah Satria FU 150 Karbu Special Edition, tahun pembuatan 2013, minus waktunya ganti lem paking blok mesin, minat pm nego halus.
gak
Perjalanan dari Surabaya hingga Mojokerto berlangsung mulus tanpa kendala, meskipun seringkali menyalip pasutri yang sedang dilanda asmara, yang cowo boncengin cewe sambil pegangin paha si cewe, penuh canda tawa, lalu ngendarain motor ambil jalur nengah namun tidak nengah, dan seperti minggir namun tidak minggir.
Jiwa single saya pun meronta-ronta, seketika energi aura dari aa' valentino seakan mengalir ke dalam raga ini, saya geber motor saya melaju pesat menuju tak terbatas dan melampaui orang-orang yg sedang bercinta.
Sesampainya di wilayah yg hampir dekat dengan kediaman saya, sekitar kurang lebih 10Km lagi, kejadian penuh tanda tanya pun menimpa saya. Selepas tikungan tajam menerkam, semangat saya untuk berkendara makin menggila. Ya, saya geber motor seakan memiliki lawan by one.
Jika tidak salah setelah tikungan tadi posisi gigi adalah gigi 3, lalu pada saat ngebut dan shifting hingga gigi 5 saat itulah momen rantai lepas mengejutkan saya. Beberapa detik setelah masuk gigi 5 (posisi ngebut) bunyi geradakan tidak karuan muncul, gas tidak fungsi dan persneling pun plonga plongo.
Akhirnya saya berhentikan motor di pinggir jalan dengan standar tengah guna mengecek apa yang terjadi. Saya kira rantainya putus, pasrah banget waktu itu karena sadar sudah cukup lama tidak saya ganti rantai nya. Namun nyatanya rantai hanya lepas saja dari gir.
Karena saya bukan anak motor tulen atau anak otomotif, saya tidak pernah kepikiran untuk membawa kunci untuk mengatasi kejadian semacam ini, lagipula motor bebek albino ini tidak memiliki wadah yg cukup untuk bawa-bawa kunci. Akhirnya saya coba deh membetulkan rantai agar kembali masuk ke girnya.
#Masalah belum berakhir
Rantai terasa ketat dan kaku sekali, tidak bisa diputar dan ditarik, sehingga mengembalikan ke gir sangatlah sulit dan harus membongkar as roda nya. Pada saat itu saya menduga mungkin rantai yg di gir dalam juga ikut lepas dan nyangkut atau entah apa yang terjadi.
Kunci tidak bawa, dibenahi manual ya begitu nyatanya, hampir pasrah diri ini. Ingin menghubungi orang rumah namun ragu karena tidak ingin membuat mereka khawatir dan repot. Akhirnya.. tetap saya coba tarik tarik itu rante ! wajib bisa woi dah malem buruan ayo !
Usaha konyol pun saya lakukan, jalanan sepi dan tetap berlagak seperti teknisi. Hingga pada akhirnya usaha saya membuahkan hasil.
#Bang Jago datang
Ya, entah se-kebetulan apa di jam hampir tengah malam seperti ini ada orang lewat mengenakan helm ijo dengan mengendarai motor bebek tulen, bukan bebek albino seperti motor saya. Beliau menoleh ke saya sambil berkendara, mungkin menduga bahwa mengalami masalah karena saya sedang akting jadi teknisi tadi (mode serius).
Akhirnya beliau putar balik dan langsung mengucap "Kenek opo Lur ??" ucapan khas warga jawa kekinian yang menunjukkan tingkat kepedulian yang tinggi. Saya jelaskan lah apa yang terjadi panjang lebar. Berbeda dengan saya, bapak-bapak ini adalah orang yang penuh persiapan, di dasbor jok nya terdapat belasan kunci yang mungkin disesuaikan dengan kebutuhan motornya.
Sayangnya, beliau sangat kebetulan juga tidak membawa kunci yang ukurannya pas dengan ukuran baut as motor saya. Meskipun beliau cukup kecewa dengan tidak membawa kunci as, namun jiwa santai saya tetap membahana karena saya ada ide nyeletuk yang memang sangat mungkin dilakukan.
Ya, mendorong motor. Kebetulan si Bapak ini ke arah yang sama dengan arah saya pulang sehingga saya meminta tolong untuk mendorong saya hingga jalan terdekat dengan rumah. Si Bapak mengiyakan, namun dengan jujur bapak itu menjawab tidak bisa dan belum pernah mendorong motor mogok.
Karena cara ini memang cukup ribet, yakni mendorong motor mogok (tetap dikendarai) dengan kaki si pemotor lain. Jadi motor yang satu yang tidak mogok sebagai sumber pendorong dan motor yang satunya yang mogok di dorong namun tetap butuh pengendara agar terarah dengan baik.
#Cara Mendorong Motor Mogok dengan Motor lain
Metode mendorong motor ini adalah dengan menggunakan kaki kiri. Awalnya si Bapak mencoba mendorong, namun tidak jalan alias tidak terdorong, karena dalam kasus kami adalah kedua motor bertipe motor yang menggunakan persneling. Kalo kaki kiri dipakai untuk mendorong, lalu masukin gigi nya gimana???
Nah ini solusinya.. (tutor berparagraf yaa.. jadi wajib baca tuntas)
Saya bergantian mengendarai motor bebek tulen si Bapak dan si Bapak yang bertugas mengemudi motor saya. Sebelum itu, perlu diketahui bahwa bagian yang menjadi landasan dorong adalah pijakan kaki motor saya yg bagian belakang, jadi harus di buka atau di-slide dulu ke bawah. Lalu agar tidak bingung urusan persneling, akhirnya saya set gigi langsung ke gigi 2 sebelum tancap gas.
Bagian yang peling penting adalah.. kaki kiri kita wajib tegak lurus dan jangan pernah ditekuk, sekali nekuk pasti kehilangan kekuatan untuk mendorong. Dan setelah itu apa yang terjadi adalah tergantung insting atau naluri keseimbangan antara kedua belah pihak.
Untungnya saya dan si Bapak berhasil melewati ujian keseimbangan tersebut hingga sampai jalan dekat gang masuk kompleks saya. Saya bahagia karena mendapatkan bala bantuan, dan saya ucapkan terimakasih banyak dan akan saya kenang dalam artikel ini.
Ù„َا ØَÙˆْÙ„َ ÙˆَÙ„َا Ù‚ُÙˆَّØ©َ Ø¥ِÙ„َّا بِاللهِ العَÙ„ِÙŠِّ العَظِÙŠْÙ…ِ
Semoga rizki si Bapak mengalir deras dan senantiasa mendapatkan bantuan jika membutuhkan. Entah apa jadinya jika si Bapak tidak putar balik membawa rasa kepeduliannya yang mungkin sudah terlatih sejak lama. Karena itu bagi para pembaca blog ini, semoga Anda semua termasuk orang-orang yg memiliki tingkat kepedulian yang tinggi.
Mungkin artikel ini memiliki judul yang cukup konyol jika dilihat sekilas, namun sebenarnya saya hanya merasa bahagia karena masih banyak orang-orang yang berhati mulia, bahkan sebagaimanapun kondisi orangnya. Saat itu si Bapak juga mengaku baru saja pulang kerja dari area Sidoarjo-Surabaya juga. Di kala lelah, jam sudah larut, harusnya orang-orang sudah tergesa-gesa ingin segera sampai rumahnya untuk beristirahat, namun si Bapak ini malah memutar balik motornya dan rela mengotori tangannya dengan oli rantai saya yang hitam, ikut mencoba membenarkan ke arah gir motor saya.
Banyak dari kita yang merasa dunia tidak adil karena kita jarang mendapatkan perhatian atau kepedulian dari orang lain. Namun itulah ujian, mengapa tidak kita saja yang mencoba memberikan kepedulian atau perhatian kepada orang lain. Siapa tahu nanti kita akan mendapatkan balasan yang berkali lipat, atau setidaknya kita menyadari bahwa kita lah yang memiliki peran sebagai pemberi perhatian atau kepedulian tersebut. Bukankah itu lebih mulia, semoga Anda selalu diberi kekuatan dan kemampuan oleh yang Maha Kuasa untuk senantiasa melakukan kebaikan.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi siapa saja yang membaca.