Apakah Anda salah satu pengguna situs marketplace produk digital yang bernama P-Store.net ? Jika iya, sudah tentu Anda mengenal sosok CEO nya yang bernama Tri Hariyanto, atau yang biasa dipanggil "Mbah Tri" di berbagai media dunia maya.
Mbah Tri sebenarnya sangat dikenal sebagai penyedia jasa Rekber (Rekening Bersama) atau sebagai middle man untuk beragam transaksi online, khususnya yang bersifat personal dan jarak jauh. Dengan adanya midman ini tentu transaksi akan lebih aman dan meminimalisir penipuan.
Nah, diawali dari melejitnya nama Mbah Tri di dunia transaksi online ini, maka beliau makin melebarkan sayapnya dengan membentuk P-Store.net, sebuah marketplace produk digital yang transaksinya kini sudah berskala internasional.
Kini, Mbah Tri terus mengembangkan jasa nya hingga melahirkan beberapa jasa baru yang lainnya. Tak hanya itu, di dunia offline beliau juga memiliki beragam usaha yang menarik, termasuk dalam bidang pariwisata. Kerap kali beliau mengupdate status tentang usaha dan hobinya di akun facebook miliknya (Tri Hariyanto).
Akun facebook Mbah Tri ini banyak sekali kloningannya, namun ada cara mudah untuk mengecek keasliannya. Yakni dengan cek web khusus rekber nya, yakni Rekber.in. Di web tersebut nanti tertera link menuju akun Mbah Tri yang asli. Saat ini linknya adalah https://facebook.com/trijayadigitalgrup/.
Ngomong-ngomong soal akun Facebook Mbah Tri, ada postingan dari beliau yang cukup mengejutkan. Biasanya, Mbah Tri suka update hal-hal seputar rekber dan hobi atau usahanya. Namun kali ini beliau menerbitkan postingan yang cukup panjang.
Postingan apa? yakni tentang mengutarakan niatnya yang sudah lama beliau cita-citakan. Mbah Tri sudah lama ingin membangun Pondok Pesantren gratis, khususnya bagi anak yatim dan pihak-pihak yang kurang mampu.
Niatnya tersebut semakin bulat dan mulai direalisasikan setelah bertemu dengan sahabat sekaligus gurunya. Keduanya memiliki niat yang sama, dan gurunya ini sudah memulai usahanya mendirikan suatu majelis, namun masih membutuhkan uluran tangan karena jamaahnya sangat banyak namun minim fasilitas.
Karena itu, Mbah Tri memulai ajakan penggalangan dana untuk membeli lahan senilai 60 Juta rupiah. Lahan tersebut nantinya untuk mendirikan sebuah Pondok Pesantren gratis. Saat ini, 50% dari total harga lahan sudah diambilkan dari tabungan pribadi Mbah Tri, atau senilai 30 juta rupiah.
Jadi masih kurang 30 juta rupiah lagi, dan netizen diberikan kesempatan untuk berdonasi atau beramal jariyah seikhlasnya hingga target tercapai. Tak bisa dibayangkan berapa besar pahala yang bisa diraih oleh banyak orang ini, sebagai investasi akhirat.
Sesaat setelah postingan itu diterbitkan (23/01/2020, 19:00 WIB), saluran dana dari netizen mulai masuk ke rekening Mbah Tri. Saat artikel ini diterbitkan (24/01/2020, 01:30 WIB), total dana yang terkumpul dari netizen sudah sekitar 8 juta rupiah, dan masih terus mengalir.
Hal ini bisa Anda saksikan sendiri melalui postingan publik Mbah Tri di Facebook melalui link berikut ini. Dalam postingan tersebut Anda akan lebih memahami maksud Mbah Tri serta beberapa foto-foto kegiatan yang berkaitan.
Nah, untuk mempersingkat, berikut adalah nomor rekening yang digunakan Mbah Tri untuk menerima donasi atau sumbangan dana dari Anda :
- BRI : 0057 01000 869 568 a.n : PT Trijaya Digital Grup
- BNI : 0803 302 567 a.n : PT Trijaya Digital Grup
- Mandiri : 171 00 333333 06 a.n : PT Trijaya Digital Grup
- BCA : 7790 251 924 a.n : Tri Hariyanto
- BTPN Jenius : 900 1217 0184 a.n : Tri Hariyanto
- Permata : 4112 202 566 a.n : Tri Hariyanto
- DBS Digibank : 170 198 7034 a.n : Tri Hariyanto
- BRI Syariah : 1042 914 033 a.n : Tri Hariyanto
Note transfer tuliskan "Pondok Pesantren", dan jangan lupa setelah mengirim dana Anda bisa konfirmasi ke wa.me/6285777775137 agar diupdate di postingan Mbah Tri tersebut.
Dengan diterbitkannya artikel ini semoga bisa memberikan manfaat bagi para pembaca yakni terkait amal jariyah. Minimal yang bisa Anda lakukan adalah terus share ke berbagai platform sosial media yang Anda gunakan.
Terimakasih, dan semoga diberkahi oleh Allah SWT.
